Minggu, 08 Maret 2015

Makna Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir

Arti dan Makna Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir

Arti dan makna hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir mengandung banyak penafsiran secara harfiah atau bahasa. Namun, secara substansi sebagian besar ulama dan teks-teks Islam memberikan arti dan makna yang sama.

Kalimat "hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir" adalah salah satu kalimat dzikir yang banyak dianjurkan. Meskipun terkesan sangat pendek, tetapi ayat "hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir" memiliki arti dan makna yang dalam atas kedekatan dan rasa tawakal kita kepada Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta yang Maha Kuasa.

Arti dan Makna Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir

Oleh karena itu, mari kita coba artikan ayat "hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir" dengan makna yang terkandung di dalamnya. Dengan begitu, kita menjadi tahu arti, makna, hikmah, keutamaan, dan kelebihan ayat "hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir" sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus meminta perlindungan kepada-Nya.

Arti hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir
Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maulana waanikman nashir artinya adalah:

 "Cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami."

Ada juga yang mengartikan secara singkat dan pendek sebagai berikut:

 "Cukuplah Allah sebaik-baiknya penolong dan pelindung kami."

Beberapa buku juga menerjemahkan hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir artinya adalah:

 "Cukuplah Allah sebagai wakil, sebaik-baiknya penolong, serta sebaik-baiknya pelindung kami."

Makna hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir
Kalimat dzikir ini memiliki makna yang mendalam. Pertama, ayat ini merupakan bentuk ketaqwaan kita kepada Allah. Bentuk dan rasa tawakal kita kepada Allah dengan sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allah.

Dengan kalimat ini, kita menyerahkan segenap jiwa dan raga kepada Allah, menyerahkan segala urusan, beban, dan masalah kita kepada Allah karena Allah lah sebaik-baiknya wakil. Tawakal dan ikhlas menyerahkan sepenuhnya urusan kita kepada Allah adalah salah satu makna hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir.

Kedua, ketika kita dihimpit berbagai problematika kehidupan dunia yang begitu menyesakkan, dirundung duka dan derita, serta masalah-masalah yang berkecamuk, termasuk kesulitan hidup, maka kita hendaknya mengucapkan ayat hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir.

Jika kita terancam dalam suatu hal, maka serahkan saja kepada Allah karena Allah lah sebaik-baiknya penolong dan pelindung kita. Doa hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir yang merupakan wujud ketergantungan (dependen) kita kepada Allah SWt, manifestasi permohonan tolong kita kepada Allah, dan bentuk tawakal untuk mengembalikan segala urusan kepada-Nya.

Ketiga, makna hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir secara implisit (tersirat) menyatakan ke-esaan Allah sebagai satu-satunya dzat yang patut kita untuk menyerahkan segala urusan, meminta pertolongan, dan memohon perlindungan. Kita dilarang untuk menyerahkan masalah, meminta pertolongan dan memohon perlindungan kepada selain Allah, karena Dia lah sebaik-baiknya dzat yang patut kita sembah dan kita meminta pertolongan.

Doa hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir diterangkan dalam Al Quran maupun hadis. Berikut adalah tulisan Arab hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir.

 حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير

Baca selanjutnya: Arti, Hakikat dan Makna Surat Al Fatihah

Minggu, 18 Januari 2015

JARAK DAN KITA

BERAWAL DARI FACEBOOK
Malam itu mungkin menjadi malam terindah bagi ku, bahkan menjadikan malam layaknya tempat impian yang penuh akan harapan yang membahagiakan. Bagai malam penuh bintang yang menghiasi langit malam, di tambah dengan cahaya sang bulan yang terang bagai lampion di kegelapan malam. Begitu menenangkan. Kau tahu mengapa?. Karena aku bisa mendapatkan cinta seutuhnya dari lelaki pujaan ku, yang sudah lama aku impikan. Muchammad Arizal
“Berawal dari facebook baruku, kau datang dengan cara tiba-tiba”

Sebaris lirik dari sebuah lagu yang di popularkan oleh grup band “Gigi”, sepertinya juga sudah mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Begitu banyak jejaring sosial yang beredar didunia maya, maka semakin banyak juga hal yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan akan terjadi.
Beberapa bulan yang lalu, iseng Rosita (saya) membuka internet dan mencoba untuk “Sign In” sebuah akun di salah satu jejaring sosial Facebook. Awalnya dengan tata cara dan aturan main di facebook yang biasa aku lakukan. Lama kelamaan akhirnya kumengerti bahwa di dalam Facebook itu tidak hanya sekedar mencari teman buat kenalan, bahkan bisa yang lain juga seperti saling tukar dan kirim foto, chatting dan banyak lainnya.
Suatu hari Rosita (saya) menemukan sebuah profil nama pria yang menurut aku sendiri tidak asing. Namanya Muchammad Arizal. Tanpa pikir panjang, saya langsung nge-add nama itu untuk berteman dengan pria tersebut. Selang waktu beberapa menit, permintaan pertemanannya dikonfirmasi olehnya. Nah, dari sini kisahnya bermula.
Setelah status dari belum kenal dan sekarang menjadi berteman, Rosita (saya) sering melihat-lihat di dinding profil miliknya Arizal. Aku juga sering melirik-lirik album foto koleksinya Arizal. Dan juga sempat membaca info tentangnya.
Iseng namun berharap, Rosita (saya) mencoba mengirimkan sebuah “message” kepada Arizal,
 “Assalamualaikum.. Ia pun menjawab “Waalaikumsalam” aku mencoba bertanya “lagi apa arizal?” selang beberapa menit di percakapan facebook, Arizal menjawab “..lagi duduk aja, Ita sih lagi apa?”iya sama lagi duduk juga, punya pin BB nggak?” tanpa pikir panjang aku meminta salah satu jejaring sosial lain yang sekarang banyak digunakan yaitu Blackberry Messenger. Tak sampai disitu, Arizal kembali menjawab “punya, tapi lagi off.. Hpnya lagi di charge.. pin Ita aja sini tak invite..”oh iya, boleh 7EXXXXX” tak lama kemudian dia ada di kontak BBM milikku, aku terkejut dan bersyukur dia ingin dekat denganku, Karena memang itulah yang saya tunggu.

***
Dari situ aku mulai tertarik dengan pribadi Arizal, kami berdua kini bagaikan“Pungguk merindukan Bulan” karena setiap hari selalu mengingatnya. Bahkan setiap saat aku pribadi selalu membayangkan wajah Arizal. Saat makan, tidur, selalu membayangkan wajahnya yang ada di foto. Bahkan aku sempat memimpikannya di dalam tidurku. Sampai suatu ketika, di salah satu pesan, aku memanggilnya dengan sebutan “sayang.. “ tak tahu darimana munculnya, hingga jari-jari ini menuliskan kata seperti itu, karena pada saat itu aku gugup dan akhirnya keceplosan memanggilnya “sayang..” yang sebenarnya mungkin belum pantas di katakan, karena belum ada ikatan yang serius dari kami berdua, tetapi dia tidak marah dan menganggapnya hal biasa, sedikit penyesalanku namun sekaligus merasa bahagia, karena dia tidak mempermasalahkan hal itu.
Hari itu,,, aku merasakan sesuatu yang membuncah di dada. Entah apa namanya… begitu rumit. Tapi aku sadar bahwa terkadang rasa itu tidak selamanya bisa terwakilkan dengan kata. Jadi biarlah,,, tetap menjadi rasa di dada. Tanpa terucap di bibir.
Tentang rasa itu. Semakin lebat saat disela-sela menyelesaikan pekerjaan, aku mencoba diam, dan berfikir sejenak.. apakah aku jatuh cinta kepadanya? Terlintas dipikiranku untuk  menuliskan puisi untuknya. Aku suka menulis puisi tentangnya, puisi ini khusus kubuat Dia pun tak tahu saya membuat puisi ini, terbentuk dari awal huruf namanya, yaitu MUCHAMMAD ARIZAL.


Muchammad Arizal, itulah dirimu
Untaian nama yang selalu ada dibenakku
Cukup membuatku larut dalam lamunan
Hanya dengan pandangan mata
Aku bingung apa yang terjadi padaku
Mungkinkah aku telah jatuh cinta
Memendam rasa memang bukan hal yang bagus,
Aku bukan pungguk yang merindukan bulan
Disini ada sekeping hati, yang menanti tanpa henti
Aku harus bertanya pada siapa
Rasanya tak mudah memendam perasaan ini sendiri
Ingin rasanya berteriaakk, tapi…
Zat-zat itu semakin larut dan bercampur dalam tubuh ini
Aku mencintaimu Muchammad Arizal
Lihatlah aku dan kesungguhanku dengan mata dan hati yang tepat.
Puisi ini khusus aku tulis untukmu, dan aku membuatnya  setelah aku mengenal Nama Muchammad Arizal.
Disela waktu, akhirnya semua terjawab bahwa engkaupun merasakan yang sama, mengungkapkan hal yang sama, semua terasa terjawab dengan penuh kepastian.
“Mas.. setelah sekian lama kita kenal, Nenk sayaang sama kamu, dan mungkin Nenk cinta sama kamu, apakah kamu juga merasakan hal yang sama?”
“ko.. Tanya seperti itu Nenk?”
“karena sudah cukup menyiksa hati ini tanpa ada kepastian, dan akhirnya aku ingin kamu tahu apa yang kurasakan..bagaimana tentangmu?”
“jujur.. setelah beberapa waktu baru-baru ini kita dekat, Mas ngerasa nyaman dengan Nenk, Mas juga sayaang sama Nenk..”
Ucapan yang membuat aku pribadi bahagia dan juga terharu, akhirnya perasaan kita sama dan juga saling menyayangi.

KESAN PERTAMA
Diawal, pertemuan kita bukan suatu kebetulan, aku selalu percaya itu dan entah dengan keajaiban apa, Allah yang menyebabkan kita saling berkenalan. Perkenalan itu tak menimbulkan kesan apapun pada awalnya. Aku menganggapmu pria biasa, yang ingin berkenalan, berbagi cerita, berbagi apapun yang bisa dibagi. Kamu tak pernah benar-benar tahu tentangku, seperti halnya aku tak benar-benar tahu tentangmu. Engkau tak tahu aku ini siapa, yang kau tahu aku hanya gadis lugu yang berkuliah di salah satu Universitas di Brebes, dan lebih tepatnya di daerah Bumiayu, sekaligus seorang Santriwati di salah satu Pondok Pesantren. Yang kau tahu aku hanyalah perempuan biasa yang tak banyak berdandan dan bersolek di depan cermin.
Kau mengungkapkan kekagumanmu, aku juga mengungkapkan kekagumanku kepadamu. Setelah banyak cerita, akhirnya kita memutuskan untuk bertemu. Langit desa Banjarharjo yang cerah kala itu menjadi saksi bahwa dua orang anak manusia dipertemukan semesta untuk jatuh cinta. Aku tak pernah tahu hal ini dinamakan apa, kita berkenalan memang belum terlalu lama, namun rasanya saya selalu ingin berada didekatmu juga berada disampingmu. Kau tak menuntut aku untuk menjadi seperti apa, kau memperlakukanku semanis mungkin, mengenggam jemariku seakan tak mau kehilangan. Tahukah engkau, dari semua perlakuanmu itu membuat aku semakin takut kebersamaan kita tiba-tiba terbelah karena komunikasi kita yang berjauhan.
Aku tak tahu arti tatapan matamu setiap kali kau membicarakan cinta. Fakta-fakta yang tak bisa dipungkiri adalah dunia hanya sebesar daun kelor. Dan ternyata kita pernah satu Sekolah Menengah Pertama atau yang lebih tepatnya di SMP N 02 Banjarharjo, sama-sama tidak mengenal, dan fakta lain terungkap setelah kau baru mengetahui bahwa orangtua kita sudah lama kenal dan dekat. Tak menyangka sama sekali dalam percakapan cerita tersebut kita larut dalam senangnya bercanda. Sungguh aneh tapi ini nyata lho..

***
Pertemuan berlanjut dan aku tak mengerti arti genggaman tanganmu dari situlah setiap kali kau memegang tangan ini aku mulai mencintaimu, tak ingin hilang dari pandanganmu. Aku juga tak tahu arti rangkulanmu di tengah hujan di kota itu. Aku tak mengerti dan apa yang harus aku lakukan, seakan harus menerima kenyataan yang harus aku terima nampaknya aku benar-benar mencinta pria ini.
Aku berjalan mengarungi hari bersamamu, meskipun singkat dan menghadapi banyak cobaan rindu yang bergelut dalam hati yang semakin tak mengerti. Engkau terlalu gaib bagiku, Arizal, kau terlalu jauh untuk kugapai, dan aku sedang dalam keadaan sangat berharap jika kau tiba-tiba pergi seakan tak pernah terjadi apapun diantara kita. Malam ini, aku dalam keadaan mempertanyakan semua, mempertanyakan perasaanmu padaku, mempertanyakan apa tujuan hubungan yang kita jalani selama ini, mempertanyakan semua arti pelukan, candaan, bisikkan cintamu yang selalu berhasil memabukkanku.
Dalam keadaan sering kehilangan, aku selalu mempertanyakan apa yang Tuhan mau. Aku melihat dirimu sebagai sosok pria yang tangguh, seiman, menyenangkan, humoris dan pendengar yang baik. Engkaulah pria yang selama kehadirannya selalu ku tunggu. Pria sepertimulah yang langka bagiku, yang sangat jarang masuk kedalam hidup saya. Ketika menemukanmu, aku seperti menemukan oase menyegarkan yang menghilangkan dahaga. Dahaga karena terlalu sering berlari dan mencari hal yang tak pasti, haus yang dihasilkan karena aku terlalu sibuk melompat dari satu hubungan ke hubungan yang lain, hingga aku lupa sebenarnya apa yang aku cari selama ini. Memang semua atas takdir Allah, dan hanya Allah sutradara terbaik, dan aku bersyukur atas apa yang Allah tuliskan kepadaku.
Itulah cinta yang membuatku tak tau kenapa aku begitu buta, yang menjadikan saya selalu memikirkanmu Muchammad Arizal.


DIA..
Senyumnya adalah bagian yang paling kuhapal, setiap hari ingin rasanya kunikmati senyum itu sebagai salah satu pasokan energiku. Kali ini pun tetap sama, ketika kupandangi ia yang sedang duduk di depanku, dan matanya yang sesekali mengarah padaku dengan malu-malu, ia menyimpulkan senyum itu lagi. Aku yang sedang menggambar wajahnya, memperhatikan setiap lekuk pahatan tangan Tuhan. Detail wajahnya tak seinci pun ku lewati. Hidungnya yang mancung, pipi dan rahang yang tegas, dan bentuk bibirnya yang mencuri perhatian siapapun saat menatap lengkungan senyum itu. Aku penggemarnya, seseorang yang mencintainya tanpa banyak ucap, namun dengan tindakan yang nyata.
Secara terang-terangan, aku tak pernah bilang cinta, namun selalu kutunjukkan rasa. Entah lewat sentuhan, perhatian, dan caraku membangun percakapan. Aku mencintainya. Terlalu mencintainya. Sampai-sampai aku tak sadar bahwa kedekatan kita semakin tak terkendalikan, meskipun semua singkat, tapi rasanya cinta begitu terburu-buru mengetuk pintu hatiku. Kuperhatikan lagi bentuk wajahnya, rahang dan rambutnya yang begitu ku sukai, seandainya aku punya keberanian untuk menyentuh wajah itu.
***
Di sela- sela waktu, dia meminta perhatianku, tak sengaja diawal permasalahan kecil, dia mengungkapkan “Aku tidak suka dengan perempuan yang susah diatur, aku ingin kamu menuruti perintahku, karena aku bekerja di bidang kesehatan jadi aku tahu mana yang baik untuk kamu..” Yaa, salah satu pekerjaannya memang di bidang kesehatan, dan lebih tepatnya di perusahaan yang bernama K-Link Indonesia, yang berpusat dalam hal kesehatan. Aku sendiri belum terlalu mengerti pekerjaan dia.
Helaan napasku terdengar santai, “Maafkan aku, aku tidak bermaksud mengecewakanmu”
“Itu tergantung kamu, kalau memang kamu sayang kepadaku, turutilah semua permintaanku, tetapi jika kamu tidak menurutiku, itu artinya kamu tidak menyayangiku, cukup 2 hal itu yang harus kamu tahu.. toh yang aku minta juga bukan hal keburukan tetapi semua itu untuk kebaikan kamu” kening pria itu mengkerut ketika mengatakan itu.
“Baiklah aku akan menuruti kamu, karena aku sayang kamu..asalkan itu baik untukku” jawabku
“Selama ini aku tidak pernah menyuruhmu dalam keburukan, tetapi hal positif dan apalagi masalah kesehatan..” tanggapnya dengan cepat.
Ia kembali diam sejenak, dengan matanya yang indah, ia kembali meminta perhatianku, “Kenapa aku putus dengan Dia? Karena Dia tidak menurutiku, Dia cantik iya, perhatian iya, sayang juga iya, dan orangtuanya pun sangat baik padaku” lengkapnya.
Wanita itu lagi? Dalam hatiku bergumam, rasanya ada sesuatu yang bergerak dalam dadaku ketika ia mengucap kalimat itu. Terdengar singkat memang. Tapi entah mengapa rasanya aku harus butuh waktu lama agar tak merasa sakit dengan pernyataan yang seperti itu. Kali ini, aku merasa dianggap tak ada.
Mencoba menutupi hatiku yang mulai nyeri, ternyata usahaku masih terlalu dangkal baginya, cinta yang kutunjukkan ternyata belum cukup menyentuh hatinya. Ia masih terpaut pada masa lalu, ia masih belum melupakan masa lalunya ketika aku secara perlahan-lahan berusaha menyembuhkan lukanya yang perih.
Setelah tahu semua itu, apakah kamu pernah menilik sedikit saja perasaanku? Bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka, hanya karena ia tak tahu bagaimana perasaan orang yang dicintainya? Bisakah kau bayangkan rasanya jadi aku yang setiap hari harus melihatmu dan mendengarkan semua ceritamu dengannya? Bisakah kau bayangkan rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat baik-baik saja? Aku berbisik dalam hati.
Aku berusaha diam dan hanya bisa mengamatimu, setiap mengingat ini, rasanya aku ingin menangis.
***
Awalnya, semua berjalan sederhana. Kita bercanda, kita tertawa, dan kita membicarakan hal-hal manis, walaupun segala percakapan itu hanya tercipta melalui pesan singkat BBM. Perhatian yang mengalir darimu dan pembicaraan manis kala itu hanya kuanggap sebagai hal yang tak perlu dimaknai dengan luar biasa. Hal berbeda yang kamu tawarkan padaku turut membuka mata dan hatiku dengan lebar. Aku tak sadar, bahwa kamu datang memberi perasaan aneh. Ada yang hilang jika sehari saja kamu tak menyapaku melalui dentingan chat BBM. Setiap hari ada saja topik menarik yang kita bicarakan, sampai pada akhirnya kita berbicara hal yang paling menyentuh; cinta.
Kamu bercerita lagi tentang mantan kekasihmu dan aku bisa merasakan perasaan yang kau rasakan. Aku berusaha memahami kerinduanmu akan perhatian seorang wanita. Sebenarnya, aku sudah memberi perhatian itu tanpa kau ketahui. Mungkinkah perhatianku yang sering kuberikan tak benar-benar terasa olehmu? Aku mendengar ceritamu lagi. Hatiku bertanya-tanya, seorang pria hanya menceritakan perasaannya pada wanita yang dianggap dekat.
Ku tahu tak mudah menjadi seperti yang kau minta, aku bergejolak dan menaruh harap. Apakah kau sudah menganggap aku sebagai wanita spesial meskipun sekarang kita sudah memiliki status dan kejelasan? Senyumku mengembang dalam diam, segalanya tetap berjalan begitu saja, tanpa kusadari bahwa cinta mulai menyeretku ke arah yang mungkin saja tak kuinginkan. Yah, Dia menjadi sosok sempurnamu kala itu, membuatku semakin merasakan sesak di dada.
Bagiku kesempurnaanmu adalah beban yang sangat berat untuk gadis seusiaku. Aku hanya perempuan biasa, kuliah di jurusan yang sangat sederhana, prestasiku tak seberapa, hobiku hanya menulis dan bermimpi, hanya itu yang bisa ku lakukan. Kamu? Dan, kamu? Kamu adalah pria luar biasa, yang diceritakan begitu sempurna dalam film dan rangkaian peristiwa drama, kamu menari, bergerak, berjalan dengan anggun, sementara aku hanya gadis lugu yang hanya berani menatapmu dari jauh dan berharap. Aku berharap bahwa pertemuan pertama kita adalah mimpi yang akan terus berlanjut. Aku berharap tidak pernah bangun, berharap tak ada orang yang menyadarkanku bahwa mendekatimu adalah sebuah khayalan tingkat tinggi. Sedangkan kesempurnaan Dia? Yah, benar hanya Dia dan akan selalu Dia..
“Andai engkau tahu betapa ku mencinta
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Ku tahu tak mudah menjadi yang kau pinta
Ku pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya…”
Hanya sepenggal lirik lagu inilah yang mewakili perasaanku.

AKU TAK PEDULI
Sayang, aku menulis ini sambil mendengar lagu ciptaan Ahmad Dhani berjudul Immortal Love Song. Selera musikku yang terkadang aneh dan mungkin berbeda dengan yang lainnya, lagu ini seperti membisikkan banyak hal yang kurasakan, tentang gadis yang tak pernah meminta untuk dibalas perasaannya, tentang seseorang yang hanya bisa melihat dan memandang namun enggan mengajak bicara, atau tentang aku yang diam-diam mencintai sosokmu? Dalam lagu ini, Nampak jelas ada seseorang yang terlihat bodoh karena jatuh cinta. Akulah yang sedang mengalami fase itu.
Aku punya banyak mimpi, salah satunya bisa merasakan matahari terbenam di seluruh pantai yang terletak di dekat Gunung. Kamu mau tahu alasanku? Aku ini gadis lemah, jangan ajak aku naik gunung, aku bisa hipotermia dan mati karena dinginnya sikapmu. Aku lebih suka pantai, aku suka pasir, aku suka angin, aku suka air, aku suka suara gelombang. Intinya, aku suka semua dan aku ingin menikmati itu semua bersamamu, kalau boleh sedikit mengemis, aku ingin habiskan semua dalam pelukanmu. Oke, lupakan saja khayalan yang tak akan pernah terkabul itu.
***
Aku tak peduli pada cemooh teman-temanku tentangmu, tak ingin tahu penilaian mereka tentangmu. Mereka bilang  kamu seperti apapun, aku tak mau tahu karena aku tak melihatmu dari segala sisi itu, kau sempurna dimataku, kesempurnaan yang mungkin hanya bisa kubaca dan kurasa ketika kita bersama.

Aku tidak peduli pada perkataan orang-orang sekitarku bahwa kita tak akan mungkin bersama. Aku hanya bisa menjawab segala cacian itu dengan senyum dan berkata “Biarkan kami yang menjalani semua. Kami yang tahu apa yang terjadi selama ini..” dan, ketika kujawab seperti itu, mereka hanya menggenggam bahuku seakan melihat seorang gadis yang bernasib paling buruk seluruh dunia. Aku sungguh tak merasakan keburukan itu, bersamamu; kurasakan kebahagiaan yang tak bisa kujelaskan, kebahagiaan yang tak akan pernah mereka pahami. Aku tidak peduli pada perubahan sikapmu yang semakin sulit kutoleransi. (TO BE CONTINUED…)